Sabtu, 05 September 2015

Mahasiswa dan Kepekaan Sosial

foto : materi-it.com

By : Yunita Puspitasari
Kata “peka” mungkin tidak asing di telinga kita. Sering kali kita mendengar kata atau melihat kata peka ditulis di media sosial dimana oleh beberapa orang yang meluapkan kekecewaan pada seseorang yang tidak peka padanya. Sebenarnya, perlukah sifat peka dimiliki setiap orang?
            Peka berarti mudah terangsang, mudah merasa. Setiap orang berharap orang lain memiliki sifat peka. Lalu, apakah diri kita sendiri sudah memiliki kepekaan terhadap segala sesuatu di lingkungan kita? Profesor Smithson menggambarkan individu yang kurang peka menyebabkan kerugian pada diri sendiri, seperti sering menghakimi dan tumbuhnya sikap rasialisme. Menurut saya, akibat dari individu yang kurang peka tidak hanya merugikan orang yang bersangkutan, orang-orang di sekililingnya bahkan turut mengalami kerugian.
            Menengok kembali peristiwa ditemukannya mayat perempuan di salah satu kos-kosan di gang Pete yang merupakan seorang mahasiswi Unnes dan baru diketahui setelah dua hari. Pasti kita akan bertanya-tanya. Mengapa mayat tersebut baru diketahui setelah dua hari? Dimana teman-temannya? Adakah teman-teman terutama teman satu kos yang menanyakan keberadaannya? Salah satu alumni Unnes pernah bercerita pada saya tentang pengalamannya menolong mahasiswi yang hampir bunuh diri karena depresi di sebuah kos-kosan. Kemanakah teman-teman dan orang-orang di sekelilingnya? Beberapa realita tersebut menunjukkan kurangnya rasa kepekaan terhadap sesama. Padahal status kita adalah mahasiswa yang seharusnya lebih peka dengan keadaan sekitar. Bagaimana bisa menjadi agent of change bila tidak memiliki kepekaan sosial?
            Menjadi orang peka tidaklah sulit. Belajar peka bisa dimulai dari hal-hal kecil dan hal-hal terdekat kita, misalnya di kos-kosan tempat kita tinggal. Mulailah bersikap peka terhadap hal-hal di sekitar kita. Yakin bahwa sifat peka akan menjadikan kita orang yang peduli dan bertanggung jawab sebab, sebagai mahasiswa yang diharapkan kelak menjadi orang-orang besar yang peka terhadap nasib orang kecil.

*Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unnes

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com