foto : materi-it.com |
By : Yunita Puspitasari*
Kata
“peka” mungkin tidak asing di telinga kita. Sering kali kita mendengar kata
atau melihat kata peka ditulis di media sosial dimana oleh beberapa orang yang
meluapkan kekecewaan pada seseorang yang tidak peka padanya. Sebenarnya, perlukah
sifat peka dimiliki setiap orang?
Peka berarti mudah terangsang, mudah
merasa. Setiap orang berharap orang lain memiliki sifat peka. Lalu, apakah diri
kita sendiri sudah memiliki kepekaan terhadap segala sesuatu di lingkungan
kita? Profesor Smithson menggambarkan individu yang kurang peka menyebabkan
kerugian pada diri sendiri, seperti sering menghakimi dan tumbuhnya sikap
rasialisme. Menurut saya, akibat dari individu yang kurang peka tidak hanya
merugikan orang yang bersangkutan, orang-orang di sekililingnya bahkan turut
mengalami kerugian.
Menengok kembali peristiwa
ditemukannya mayat perempuan di salah satu kos-kosan di gang Pete yang
merupakan seorang mahasiswi Unnes dan baru diketahui setelah dua hari. Pasti
kita akan bertanya-tanya. Mengapa mayat tersebut baru diketahui setelah dua
hari? Dimana teman-temannya? Adakah teman-teman terutama teman satu kos yang
menanyakan keberadaannya? Salah satu alumni Unnes pernah bercerita pada saya
tentang pengalamannya menolong mahasiswi yang hampir bunuh diri karena depresi
di sebuah kos-kosan. Kemanakah teman-teman dan orang-orang di sekelilingnya?
Beberapa realita tersebut menunjukkan kurangnya rasa kepekaan terhadap sesama. Padahal
status kita adalah mahasiswa yang seharusnya lebih peka dengan keadaan sekitar.
Bagaimana bisa menjadi agent of change bila
tidak memiliki kepekaan sosial?
Menjadi orang peka tidaklah sulit.
Belajar peka bisa dimulai dari hal-hal kecil dan hal-hal terdekat kita,
misalnya di kos-kosan tempat kita tinggal. Mulailah bersikap peka terhadap
hal-hal di sekitar kita. Yakin bahwa sifat peka akan menjadikan kita orang yang
peduli dan bertanggung jawab sebab, sebagai mahasiswa yang diharapkan kelak
menjadi orang-orang besar yang peka terhadap nasib orang kecil.*Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unnes
0 komentar:
Posting Komentar