PotraIlmu - Mengantuk menjadi salah satu penyebab utama
banyaknya kecelakaan lalu lintas. Dikutip dari otomotif.tempo.co bahwa seperti yang dilansir situs resmi
NHTSA, nhtsa.gov, Kamis (6/1), setidaknya ada enam penyebab yang paling sering
memicu terjadinya kecelakaan.
Salah satu dari enam hal tersebut adalah “lelah
dan mengantuk”. Menurut otomotif.tempo.co Penyebab kedua yang menjadi pemicu
terjadinya kecelakaan adalah kelelahan dan mengantuk. Keduanya memiliki
persentase menyebabkan kecelakaan hingga 45 persen.
Disebutkan, saraf sensorik dan motorik orang
yang sangat lelah dan mengantuk menurun kepekaannya. Sehingga, selain
menyebabkan tidak konsentrasi lelah dan mengantuk juga menyebabkan tingkat
refleks seseorang berkurang.
Dengan begitu mengendara dalam keadaan
mengantuk sangatlah berbahaya. Dua orang siswi, Kamila Sedah Kirana dan Nurin
Jannatin menemukan sebuah alat yang bisa membantu pengendara untuk menghindari
rasa kantuk saat berkendara. Menurut detik.com saat menciptakan alat ini
keduanya masih duduk di kelas XI IPA. Sekarang Sedah dan Nurin sudah duduk di
kelas XII.
Dari news.detik.com Nurin mengungkapkan "Nama
alatnya Sleepy-Reminding Jacket sebagai standar keselamatan berkendara sebagai
pengingat pengantuk," kata Nurin saat berbincang dengan detikcom, Rabu
(2/9/2015).
Sistem kerja
alat ini adalah dengan menggunakan sensor denyut nadi. Ada 3 perangkat utama
di alat ini yakni sensor, processor dan penggetarnya. Alat sensor denyut nadi
dipasang di ujung jari atau di telinga.
|
"Jadi kalau orang ngantuk itu denyut nadi turun atau di
bawah nomal. Sensor akan membaca denyut nadi jika lemah maka alat yang ada di
belakang jaket akan bergetar dan membuat pengendara terkejut," jelas
Nurin.
Bentuk alat getarnya berukuran 10x10 cm dan diletakan di kantong belakang jaket. Alat tesebut portable dan bisa dicopot sehingga jaket juga bisa dicuci. Untuk biaya juga relatif terjangkau, alatnya Rp 400 ribu dan jaketnya Rp 89 ribu. Jaket bisa disesuaikan dengan selera masing-masing pengguna.
"Alatnya pakai batrai 9 volt dan bisa diisi ulang. Bisa juga dihubungkan ke powerbank atau laptop untuk isi batrainya," ujar Nurin.
Bentuk alat getarnya berukuran 10x10 cm dan diletakan di kantong belakang jaket. Alat tesebut portable dan bisa dicopot sehingga jaket juga bisa dicuci. Untuk biaya juga relatif terjangkau, alatnya Rp 400 ribu dan jaketnya Rp 89 ribu. Jaket bisa disesuaikan dengan selera masing-masing pengguna.
"Alatnya pakai batrai 9 volt dan bisa diisi ulang. Bisa juga dihubungkan ke powerbank atau laptop untuk isi batrainya," ujar Nurin.
Temuan Kamila dan Nurin ini menjadi Finalis National Young Inventors Award
(NYIA) ke-8 Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Saat pameran jaket tesebut banyak menarik perhatian
pengunjung.
"Banyak yang minat dan tanya sudah dipasarkan belum," katanya.
Saat ini Nurin dan Kamila sedang mengembangkan alat tersebut. Mereka ingin agar alarm pengingatnya bukan hanya getaran tetapi juga berupa suara.
"Ini kita mau kembangkan dulu berupa alarm suara," tutup Nurin.
"Banyak yang minat dan tanya sudah dipasarkan belum," katanya.
Saat ini Nurin dan Kamila sedang mengembangkan alat tersebut. Mereka ingin agar alarm pengingatnya bukan hanya getaran tetapi juga berupa suara.
"Ini kita mau kembangkan dulu berupa alarm suara," tutup Nurin.
referensi
*foto : news.detik.com
news.detik.com
otomotif.tempo.co
Ada ada aja...
BalasHapusJgnkan cuma alaram... Diklakson aja jg ga denger !!!
Ngantuk yaa tetep ngantuk, anti ngantuk nya ya tidurrrr...
Penyebab kecelakaan utama itu bukan ngantuk TAPI, kecerebohon, sama kelalaian si pengendara sendiri, bagaimn tidak, di motor yg diperhatiin bukan jlanan atau rambu-rambu jalan tpi mlah layar gps di ylpn, bukannya tombol sein+klakson di pencetin ehhh malah keyboard hp lgi sibuk chatingan.
Srlain iti di tambah lgi kesadaran sosialisasi berlalulintas nya ga ada alias egois, eperboden jdi budaya, jln 30jm/km di lajur tengah apa kanan, udah itu ga pake helm, bawa anak 2 sama bini, blm lgi sambil obok" kan pacaran...
Tpi... Ya bagua lah ada kreatifitasnya dri anak" bangsa, patut jg di kasih jempol.